JAKARTA - Dengan pembawaan yang tenang, Ardina Rasti menjawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh tim kuasa hukum Eza Gionino. Tindak kekerasaan yang dialami wanita kelahiran 6 Januari 1986 itu pada tahun 2011 dan 2012 diceritakan satu demi satu.
Saat duduk sebagai saksi, Rasti juga memperagakan tindak kekerasan yang dialaminya. Kepada Majelis Hakim, model dan pemain FTV itu mengatakan kepalanya dibenturkan hingga dirinya jatuh ke pecahan kaca. Akan tetapi, saat itu Eza bukannya menolong, malah menendangi dirinya.
"Kalau Majelis Hakim berkenan saya bisa memperagakannya di sini," ujar Rasti saat memberikan saksi di persidangan yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (10/4) Kemarin.
Saat Rasti memberikan kesaksian, Eza terlihat menepuk jidat dengan tangan kanan dan menggelengkan kepala lalu berbicara pada kuasa hukumnya.
Sidang yang berlangsung cukup lama itu membuat para kuasa hukum Eza semakin panas. Bertubi-tubi pertanyaan ditanyakan dengan nada agak meninggi. Namun Rasti menjawab pertanyaan demi pertanyaan tetap dengan tenang.
Saat duduk sebagai saksi, Rasti juga memperagakan tindak kekerasan yang dialaminya. Kepada Majelis Hakim, model dan pemain FTV itu mengatakan kepalanya dibenturkan hingga dirinya jatuh ke pecahan kaca. Akan tetapi, saat itu Eza bukannya menolong, malah menendangi dirinya.
"Kalau Majelis Hakim berkenan saya bisa memperagakannya di sini," ujar Rasti saat memberikan saksi di persidangan yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (10/4) Kemarin.
Saat Rasti memberikan kesaksian, Eza terlihat menepuk jidat dengan tangan kanan dan menggelengkan kepala lalu berbicara pada kuasa hukumnya.
Sidang yang berlangsung cukup lama itu membuat para kuasa hukum Eza semakin panas. Bertubi-tubi pertanyaan ditanyakan dengan nada agak meninggi. Namun Rasti menjawab pertanyaan demi pertanyaan tetap dengan tenang.