Metamorfosis adalah suatu perubahan atau perkembangan yang terjadi pada hewan terutama pada hal fisik atau struktur setelah kelahiran atau penetasan. Pelajaran bab metamorfosis tersebut ada pada biologi. Jenis metamorfosis serangga itu ada dua, yang pertama adalah metamorfosis sempurna dan yang kedua adalah metamorfosis tidak sempurna. Berikut penjelasan yang lebih rinci dari pengertian, penjelasan dan juga jenis atau macam metamorfosis serta contohnya dapat Anda pelajari di bawah ini.
Pengertian Metamorfosis
Metamorfosis
Seperti yang saya katakan di atas, metamorfosis adalah suatu perubahan yang terjadi pada hewan, terutama dalam hal fisik atau struktur setelah kelahiran atau pada saat menetas. Pertumbuhan atau perubahan fisik yang terjadi pada hewan tersebut disebabkan oleh pertumbuhan atau perkembangan sel-sel dari sel-sel yang kurang spesifik ke dalam sel yang lebih khusus dan mengakibatkan perubahan yang cenderung berbeda dari sebelumnya. Metamorfosis sering digunakan sebagai acuan dalam klasifikasi hewan seperti serangga.
Macam Metamorfosis Pada Serangga
Jenis metamorfosis pada serangga itu ada dua yaitu:
# Metamorfosis Sempurna
Metamorfosis sempurna adalah perubahan yang terjadi pada bentuk hewan jenis serangga yang usia muda hewan itu sangat berbeda dari bentuk saat hewan serangga telah dewasa. Metamorfosis ini sering disebut sebagai holometabola. Biasanya hewan jenis ini memiliki cara makan yang berbeda ketika muda dengan usia tua dan bahkan habitat asalnya pada saat muda juga bisa berubah pada saat telah dewasa. Perubahan-perubahan pada hewan ini memiliki fase atau tahapan yang berbeda.
Tahapan atau fase perubahan pada hewan jenis serangga ini dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Fase Telur
Telur yang ada pada hewan betina akan ditempatkan di tempat yang cocok seperti yang diinginkan oleh indukan dan ini sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan calon anak. Misalnya pada nyamuk, telur serangga jenis ini memiliki struktur ringan serta rapat seperti rakit. Indukan atau betina nyamuk pasti bertelur di permukaan air yang tenang, hal ini dikarenakan kehidupan dari jentik nyamuk (larva) dikemudian hari tersebut ada di air. Kemudian setelah beberapa waktu saat waktunya menetas maka telur akan menetas menjadi larva nyamuk atau serangga muda.
2. Fase Larva
Pasti indukan dari hewan yang bermetamorfosis sempurna meletakkan telur dari calon anak mereka di tempat yang dekat atau sesuai dengan makanannya. Hal ini terjadi karena pada tahap ini larva atau hewan muda akan sangat aktif untuk makan. Larva hewan yang memiliki bingkai luar atau eksoskeleton, akan mengalami perubahan kulit (eksdisis atau molting). Hal ini karena ukuran tubuhnya semakin besar sehingga perlu exoskeleton (kerangka luar) yang baru dengan ukuran yang lebih besar yang sesuai dengan tubuhnya. Perubahan kulit pada hewan tersebut dapat terjadi hingga beberapa kali pada waktu yang ditentukan, setelah saat itu larva akan berhenti makan dan memasuki fase berikutnya yaitu menjadi kepompong (pupa). Perubahan ini dikendalikan oleh hormon dalam tubuh larva.
3. Fase Pupa
Pupa atau periode kepompong adalah masa transisi / peralihan dari hewan muda menjadi hewan dewasa. Pada saat didalam kepompong mereka cenderung aktif dalam metabolisme (pembentukan) struktur tubuh (organ) atau bentuk tubuh mejadi dewasa. Bingkai luar yang cenderung keras dan kuat untuk melindungi hewan ini disebut kepompong/ kokon. Kebutuhan energi hewan ini diperoleh dari cadangan makanan yang dikumpulkan di dalam tubuh hewan tersebut pada saat masih dalam bentuk larva. Pupa memiliki waktu yang rentan berbeda.
4. Fase Imago (Dewasa)
Pada saat keluar dari kepompong, hewan akan tampak tidak sama seperti di awal, hewan-hewan ini akan berubah menjadi dewasa. Pada fase ini, hewan dewasa cenderung memiliki cara makan dan habitat yang berbeda dari masa lalu saat masih berbentuk larva. Imago adalah fase dimana hewan cenderung akan melakukan perkawinan (hewan jantan dengan betina), yang akan membentuk ratusan telur, yang akan menjadi generasi berikutnya.
Contoh hewan serangga yang mengalami metamorfosis sempurna adalah :
2. Fase Larva
Pasti indukan dari hewan yang bermetamorfosis sempurna meletakkan telur dari calon anak mereka di tempat yang dekat atau sesuai dengan makanannya. Hal ini terjadi karena pada tahap ini larva atau hewan muda akan sangat aktif untuk makan. Larva hewan yang memiliki bingkai luar atau eksoskeleton, akan mengalami perubahan kulit (eksdisis atau molting). Hal ini karena ukuran tubuhnya semakin besar sehingga perlu exoskeleton (kerangka luar) yang baru dengan ukuran yang lebih besar yang sesuai dengan tubuhnya. Perubahan kulit pada hewan tersebut dapat terjadi hingga beberapa kali pada waktu yang ditentukan, setelah saat itu larva akan berhenti makan dan memasuki fase berikutnya yaitu menjadi kepompong (pupa). Perubahan ini dikendalikan oleh hormon dalam tubuh larva.
3. Fase Pupa
Pupa atau periode kepompong adalah masa transisi / peralihan dari hewan muda menjadi hewan dewasa. Pada saat didalam kepompong mereka cenderung aktif dalam metabolisme (pembentukan) struktur tubuh (organ) atau bentuk tubuh mejadi dewasa. Bingkai luar yang cenderung keras dan kuat untuk melindungi hewan ini disebut kepompong/ kokon. Kebutuhan energi hewan ini diperoleh dari cadangan makanan yang dikumpulkan di dalam tubuh hewan tersebut pada saat masih dalam bentuk larva. Pupa memiliki waktu yang rentan berbeda.
4. Fase Imago (Dewasa)
Pada saat keluar dari kepompong, hewan akan tampak tidak sama seperti di awal, hewan-hewan ini akan berubah menjadi dewasa. Pada fase ini, hewan dewasa cenderung memiliki cara makan dan habitat yang berbeda dari masa lalu saat masih berbentuk larva. Imago adalah fase dimana hewan cenderung akan melakukan perkawinan (hewan jantan dengan betina), yang akan membentuk ratusan telur, yang akan menjadi generasi berikutnya.
Contoh hewan serangga yang mengalami metamorfosis sempurna adalah :
- Nyamuk
- Kupu-kupu
- Lebah
- Kumbang
- dan lain-lain.
# Metamorfosis Tidak Sempurna
Metamorfosis tidak sempurna adalah perubahan bentuk atau metamorfosis yang tidak mengalami pupa. Metamorfosis jenis ini sering disebut hemimetabola. Hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna ini tidak akan berubah bentuk saat dewasa (bentuk hewan muda adalah sama seperti ketika bentuk dewasa).
Tahapan fase hewan semacam ini meliputi :
1. Fase Telur
Seperti dengan hewan bermetamorfosis sempurna, indukan hewan semacam ini juga akan menaruh telur calon anak mereka di tempat yang tepat dan aman untuk perkembangan dan pertumbuhan embrio.
2. Tahap Nimfa
Fase nimfa adalah tahap kedua dari metamorfosis tidak sempurna setelah fase bertelur. Hewan jenis ini setelah menetas dari telur akan langsung memiliki bentuk hewan yang sebenarnya. Nimfa akan memerlukan proses dalam menyelesaikan organ reproduksi untuk melakukan perkawinan. Nimfa akan melakukan pergantian kerangka luar atau eksoskeleton seperti hewan yang mengalami metamorfosis sempurna ketika tubuhnya semakin berkembang tumbuh menjadi lebih besar.
3. Tahap Imago (Dewasa)
Pada masa berubah dari nimfa menjadi dewasa, hewan jenis ini akan melakukan proses pematangan pada alat reproduksi sehingga saat imago (dewasa) mereka dapat melakukan perkawinan antara jantan dan betina karena organ reproduksi telah siap.
Contoh hewan serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna adalah :
Tahapan fase hewan semacam ini meliputi :
1. Fase Telur
Seperti dengan hewan bermetamorfosis sempurna, indukan hewan semacam ini juga akan menaruh telur calon anak mereka di tempat yang tepat dan aman untuk perkembangan dan pertumbuhan embrio.
2. Tahap Nimfa
Fase nimfa adalah tahap kedua dari metamorfosis tidak sempurna setelah fase bertelur. Hewan jenis ini setelah menetas dari telur akan langsung memiliki bentuk hewan yang sebenarnya. Nimfa akan memerlukan proses dalam menyelesaikan organ reproduksi untuk melakukan perkawinan. Nimfa akan melakukan pergantian kerangka luar atau eksoskeleton seperti hewan yang mengalami metamorfosis sempurna ketika tubuhnya semakin berkembang tumbuh menjadi lebih besar.
3. Tahap Imago (Dewasa)
Pada masa berubah dari nimfa menjadi dewasa, hewan jenis ini akan melakukan proses pematangan pada alat reproduksi sehingga saat imago (dewasa) mereka dapat melakukan perkawinan antara jantan dan betina karena organ reproduksi telah siap.
Contoh hewan serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna adalah :
- Capung
- Belalang
- Kecoak
- Jangkrik
- dan lain-lain.
Kesimpulan
Perbedaan antara hewan yang mengalami metamorfosis sempurna dan tidak sempurna tersebut dapat dilihat dari tahap pengembangan pertumbuhannya, jika hewan tidak mengalami masa pupa (kepompong) maka hewan ini termasuk hewan yang mengalami metamorfosis lengkap dan sebaliknya. Semoga bermanfaat.
------------------------------
Referensi : kelas ipa